Selasa, 14 Februari 2012

DVB

Di wilayah yang jauh dari transmisi stasiun TV, untuk menangkap siaran TV harus menggunakan parabola. Perlengkapan tambahannya adalah DVB dan LNB agar bisa menyaksikan siaran TV. DVB yang dipasarkan secara meluas dikenal orang sebagai receiver digital. Siaran TV yang bisa ditonton secara gratis adalah yang berjenis FTA (free To Air), sedangkan beberapa Tv atau siaran tertentu seperti siaran sepak bola  harus menggunakan DVB decoder agar siaran tidak teracak.

DVB (Digital Video Bradcasting) adalah sejumlah standar yang mendefinisikan digital broadcasting menggunakan satelit, kabel dan infrastruktur terestrial. Awal 1990, vendor, penyelenggara jasa broadcasting dan lembaga regulasi di Eropa mendirikan European Launching Group (ELG) untuk mendiskusikan dan memperkenalkan digital television (DTV) ke seluruh Eropa.
ELG juga menyadari diperlukan kepercayaan dan kerjasama diantara anggota untuk mewujudkan DVB Project. Berkat kerjasama tersebut, DVB Project mendapat dukungan luas dan kini beranggotakan lebih dari 220 organisasi di 29 negara. DVB compliant digital broadcasting dan produk peralatan tersedia luas dan selalu menunjukkan DVB logo.
Sejumlah DVB broadcast services terdapat di Europe, Amerika, Afrika, Asia dan Australia. Terminologi TV digital kadang digunakan sebagai sinonim dari DVB. Namun ada standar lain di Amerika yang disebut Advanced Television Systems Committee (ATSC).
Keputusan fundamental DVB Project adalah dengan memilih MPEG-2, salah satu seri standar MPEG untuk kompresi signal audio dan video. MPEG-2 mampu mereduksi signal tunggal 166 Mbits menjadi hanya 5 Mbits, sehingga penyelenggara siaran dapat mengirim signal digital menggunakan eksisting media kabel, satelit dan terestrial secara efisien.
MPEG-2 menggunakan metode kompresi yang longgar, artinya signal digital yang dikirim adalah dalam kondisi terkompresi dengan menghilangkan sebagian data. Data yang dihilangkan tidak berpengaruh pada hasil akhir yang ditampilkan (misalnya resolusi pada televisi – yang tidak dapat ditangkap oleh mata manusia).
Dua format TV digital yang menggunakan kompresi MPEG-2 adalah Standard Definition Television (SDTV) dan High Definition Television (HDTV). Kualitas gambar dan suara SDTV setara dengan Digital Versatile Disk (DVD). Sedangkan program HDTV menyediakan 5 kali lebih banyak kapasitas informasi daripada SDTV, namun dengan kualitas gambar yang lebih rendah, setara film bioskop.
DVB menggunakan sistem conditional access (CA) untuk mencegah pembajakan. Banyak sistem CA tersedia sehingga content provider dapat memilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan layanan yang disediakan. Setiap sistem CA menyediakan modul sekuriti yang mengacak dan melakukan enkripsi data. Modul ini terintegrasi dalam perangkat penerima. Dalam perangkat penerima ini terdapat smart card yang berisi informasi pengguna (sebagai otentikasi).
Cara Kerja
1. Receiver menerima pancaran data digital dalam format MPEG-2 terenkripsi
2. Data masuk ke conditional access module, yang berisi algoritma pembuka enkripsi
3. Conditional access module memeriksa smart card yang berisi otorisasi pelanggan
4. Bila otorisasi diterima, conditional access module membuka data. Jika kode ditolak data tetap teracak/terenkripsi
5. Receiver melakukan decoding data dan menampilkannya. (sumber dari http://www.oprekpc.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan layanan masyarakat

info orang hilang