sebuah catatan rekonstruksi bukan konspirasi: sumber inspirasi

Dalam hidup ini diperlukan pengorbanan diri untuk sesuatu hal yang sangat berharga bagi kita. Kadangkala hal yang terpenting dalam hidup membuat kita rela melakukan segala hal, termasuk mengorbankan diri kita demi hal atau orang yang kita sayangi. Manusia lebih takut kehilangan orang yang dicintainya dibandingkan dengan kehilangan nyawanya sendiri.

Seperti itulah kira-kira pelajaran hidup yang dapat kita petik dari sebuah film yang sedang ditayangkan di bioskop saat ini. Film ini berjudul The Hunger Games yang mengisahkan tentang kesediaan seorang wanita mengorbankan nyawanya untuk orang-orang yang dicintainya.

Wanita tersebut bernama Katniss Everdeen yang masih berusia 16 tahun. Katniss tinggal bersama Ibu dan adik perempuannya di distrik 12, Panem. Katniss adalah wanita yang tangguh, pintar berburu, serta memiliki hati yang tulus.

Sebelumnya ada 13 distrik di negara ini yang ada dalam pemerintahan Capitol. Seluruh distrik tersebut harus bekerja keras memenuhi kebutuhan rakyat Capitol. Karena merasa selalu diperbudak, akhirnya 13 distrik tersebut memberontak. Sayangnya usaha pemberontakan mereka gagal dan dimenangkan oleh pemerintahan Capitol. Bahkan distrik ke-13 dimusnahkan oleh pemerintah Capitol, hingga sekarang hanya ada 12 distrik.

Capitol ini kemudian berkuasa kembali dan memperbudak 12 distrik yang tersisa bahkan mengadakan Hunger Games. Hunger Games adalah sebuah acara televisi berisikan pertandingan bertahan hidup. Acara ini diadakan setiap tahun oleh pemerintah Capitol untuk memperingatkan 12 distrik akan masa-masa pembantaian akibat pemberontakan.

Sebagai bagian dari syarat-syarat kapitulasi, Capitol memerintahkan agar setiap distrik mengirim masing-masing dua konstenstan yang terdiri atas satu pria dan satu wanita. Sehingga totalnya ada 24 kontestan untuk melakukan permainan Hunger Games. 24 kontestan ini akan dibiarkan saling bunuh membunuh antar satu sama lain. Pemenangnya adalah seorang kontestan terakhir yang masih hidup.

Ketika adik Katniss terpilih mengikuti permainan sadis ini, Katniss pun tidak menyetujuinya. Ia menawarkan diri untuk menggantikan tempat sang adik. Sehingga Katniss menjadi kontestan wanita dari distrik 12. Sedangkan kontestan pria dari distrik 12 adalah Peeta Mellark.

Sebagai persiapan, Katniss dan Peeta berlatih bersama untuk menghadapi permainan berdarah ini. Mereka kemudian dibawa ke ibukota Capitol, bertemu dengan kontestan dari distrik lain hingga hari pertandingan tiba. Mereka akan saling membunuh satu sama lain demi bertahan hidup. Karena satu-satunya cara bertahan hidup adalah dengan membunuh. Hanya ada dua pilihan, membunuh atau dibunuh.