Jumat, 10 Juni 2016

Sederhana

Sederhana... Jika cinta, dia akan berjuang seteguh kamu berjuang untuknya..
dan akan bertahan sesabar kamu bertahan...

Atau memang di hatinya memang ada cinta, tapi cinta untukmu tidak lebih besar dari cintanya pada orang tua. Maka apa salahnya jika dia berbakti dan mengutamakan orang tua dari kamu yang asing? sebelum penyesalan datang ketika orang tua kita telah tiada.

Bisa juga dia memang cinta, tapi cinta itu kalah dengan cintanya pada Sang Pencipta. Bukanlah kesalahan jika dia ragu dan merajuk serta menolak karena alasan agama. Sebab ragu bersamamu akan sulit bahagai mencapai Surga?

Aku percaya bahwa cinta itu sederhana, tapi hati dan ego saja yang merumitkannya. Perasaan itu mudah, nafsu kita saja yang membuatnya jadi susah.

Jika kamu telah menempuh sampai ujung ikthiar, melepaskan bukanlah sebuah pilihan yang buruk-buruk amat. Bahkan dia membuat hidupmu terasa ringan dan sederhana. Karena bahagia bukanlah sesuatu yang hanya bisa dimasuki dari satu pintu.

Mungkin pintu bahagiamu memang bukan dengannya. Allah telah menyiapkan seseorang yang mungkin tidak lebih baik darinya, tapi lebih cocok dan nyaman untukmu. Seseorang yang tidak sempurna tapi membuat hidupmu terasa jadi sempurna, dan membawamu kepada ridho dan surganya Sang Pencipta. Amin......

Niat dan tujuan kita mungkin sama.. menyatukan ikatan pada tali kehalalan dalam kebahagiaan sepanjang hayat bersama. Mungkin cara, orientasi dan perspektifnya saja yang berbeda. :)

Semoga Cepat disegerakan^^


Jakarta Menjelang Berbuka, 5 Ramadhan 1437 H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

iklan layanan masyarakat

info orang hilang